Follow us: Subscribe via RSS Feed Connect on YouTube Connect on YouTube

askep hemofilia

askep hemofilia, mulai dari pengkajian keperawatan pada hemofilia,diagnosa keperawatan hemofilia,serta intervensi keperawatan pada hemofilia
Sebelum melangkah ke askep hemofilia, ada baiknya mengetahui definisi dari penyakit hemofilia, seperti pada posting terdahulu tentang definisi penyakit hemofilia,penyebab penyakit hemofilia,Pathofisiologi,Komplikasi serta Uji Laboratorium dan Diagnostik yang diperlukan untuk penyakit hemofilia,penyakit hemofilia adalah adalah penyakit koagulasi darah kongenital karena anak kekurangan faktor pembekuan VIII (Hemofilia A) atau faktor IX (Hemofilia B), anda bisa baca di sini (klik)

Askep hemofilia

Pengkajian Keperawatan pada askep hemofilia

1.    Pengkajian sistem neurologi
a.    Pemeriksaan kepala
b.    Reaksi pupil
c.    Tingkat kesadaran
d.    Reflek tendo
e.    Fungsi sensoris
2.    Hematologi
a.    Tampilan umum
b.    Kulit : (warna pucat, petekie, memar, perdarahan membran mukosa atau dari luka suntikan atau pungsi vena)
c.    Abdomen (pembesaran hati, limpa)
3.    Kaji anak terhadap perilaku verbal dan nonverbal yang mengindikasikan nyeri
4.    Kaji tempat terkait untuk menilai luasnya tempat perdarahan dan meluasnya kerusakan sensoris, saraf dan motoris.
5.    Kaji kemampuan anak untuk melakukan aktivitas perawatan diri (misal : menyikat gigi)
6.    Kaji tingkat perkembangan anak
7.    Kaji Kesiapan anak dan keluarga untuk pemulangan dan kemampuan menatalaksanakan program pengobatan di rumah.
8.    Kaji tanda-tanda vital (TD, N, S, Rr).

Diagnosa Keperawatan yang kemungkinan muncul pada askep hemofilia

1.    Risiko injuri b.d perdarahan
2.    Nyeri b.d perdarahan dalam jaringan dan sendi
3.    Risiko kerusakan mobilitas fisik b.d efek perdarahan pada sendi dan jaringan lain.
4.    Perubahan proses keluarga b.d anak menderita penyakit serius


1. Intervensi Keperawatan askep hemofilia
Diagnosa perawatan askep hemofilia 1,  Risiko injuri b.d perdarahan
Tujuan    : Menurunkan risiko injuri
Intervensi     :
1.    Ciptakan lingkungan yang aman dan memungkinkan proses pengawasan
2.    Beri dorongan intelektual / aktivitas kreatif
3.    Dorong OR yang tidak kontak (renang) dan gunakan alat pelindung : helm
4.    Dorong orang tua anak untuk memilih aktivitas yang dapat diterima dan aman
5.    Ajarkan metode perawatan / kebersihan gigi.
6.    Dorong remaja untuk menggunakan shaver hindari ROM pasif setelah episode perdarahan akut.
7.    Beri nasehat pasien untuk mengenakan identitas medis.
8.    Beri nasehat pasien untuk tidak mengkonsumsi aspirin, bisa disarankan menggunakan Asetaminofen.

1. Diagnosa perawatan askep hemofilia 1, Risiko injuri b.d perdarahan
Tujuan    : Sedikit atau tidak terjadi perdarahan
Intervensi    :
1.    Sediakan dan atur konsentrat faktor VIII + DDAVP sesuai kebutuhan.
2.    Berikan pendidikan kesehatan untuk pengurusan penggantian faktor darah di rumah.
3.    Lakukan tindakan suportif untuk menghentikan perdarahan
•    Beri tindakan pada area perdarahan 10 – 15 menit.
•    Mobilisasi dan elevasi area hingga diatas ketinggian jantung.
•    Gunakan kompres dingin untuk vasokonstriksi.

3. Diagnosa perawatan askep hemofilia 3,Nyeri b.d perdarahan dalam jaringan dan sendi
Tujuan    : Pasien tidak menderita nyeri atau menurunkan intensitas atau skala nyeri yang dapat diterima anak.

Intervensi    :
1.    Tanyakan pada klien tengtang nyeri yang diderita.
2.    Kaji skala nyeri.
3.    Evaluasi perubahan perilaku dan psikologi anak.
4.    Rencanakan dan awasi penggunaan analgetik.
5.    Jika injeksi akan dilakukan, hindari pernyataan “saya akan memberi kamu injeksi untuk nyeri”.
6.    Hindari pernyataan seperti “obat ini cukup untuk orang nyeri”.
7.    “Sekarang kamu tidak membutuhkan lebih banyak obat nyeri lagi”.
8.    Hindari penggunaan placebo saat pengkajian/ penatalaksanaan nyeri.

Diagnosa perawatan askep hemofilia 4, Risiko kerusakan mobilitas fisik b.d efek perdarahan pada sendi dan jaringan lain.
Tujuan    : Menurunkan resiko kerusakan mobilitas fisik.
Intervensi    :
1.    Elevasi dan immobilisasikan sendi selama episode perdarahan.
2.    Latihan pasif sendi dan otot.
3.    Konsultasikan dengan ahli terapi fisik untuk program latihan.
4.    Konsultasikandengan perawat kesehatan masyarakat dan terapi fisik untuk supervisi ke rumah.
5.    Kaji kebutuhan untuk manajemen nyeri.
6.    Diskusikan diet yang sesuai.
7.    Support untuk ke ortopedik dalm rehabilitasi sendi.

Diagnosa perawatan askep hemofilia 4,Perubahan proses keluarga b.d anak menderita penyakit serius
Tujuan    : Klien dapat menerima support adekuat.
Intervensi    :
1.    Rujuk pada konseling genetik untuk identifikasi kerier hemofilia dan beberapa kemungkinan yang lain.
2.    Rujuk kepada agen atau organisasi bagi penderita hemofilia.


DAFTAR PUSTAKA

1.    Cecily. L Betz, 2002, Buku Saku Keperawatan Pediatri, Alih bahasa Jan Tambayong, EGC, Jakarta.

2.    Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI, 1985, Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak 1, Infomedika, Jakarta.

3.    Sodeman, 1995, Patofisiologi Sodeman : Mekanisme Penyakit, Editor, Joko Suyono, Hipocrates, Jakarta.

4.    Arif M, 2000, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi III, Jilid 2, Media Aesculapius, FKUI, Jakarta.

demikian tentang askep hemofilia, mulai dari pengkajian keperawatan pada hemofilia,diagnosa keperawatan hemofilia,serta intervensi keperawatan pada hemofilia
Share this article :

0 comments:

Posting Komentar

 
askepdb.blogspot.com © Copyright 2012. All Rights Reserved.
Created by: George Robinson.
Proudly powered by Blogger.
imagem-logoBack to TOP