Follow us: Subscribe via RSS Feed Connect on YouTube Connect on YouTube

ASUHAN KEPERAWATAN HEPATOMA

0 comments
askep asuhan keperawatan hepatoma

ASUHAN KEPERAWATAN HEPATOMA

pembahasan kali ini askep asuhan keperawatan hepatoma setelah posting terdahulu tentang HEPATOMA mulai dari pengertian hepatoma,patofisiologi hepatoma, etiologi atau penyebab dari hepatoma serta pengobatan pada hepatoma
 

PENGKAJIAN Askep asuhan keperawatan hepatoma

GEJALA KLINIK
Fase dini    : Asimtomatik.
Fase lanjut     :Tidak dikenal simtom yang patognomonik.
    Keluhan berupa nyeri abdomen, kelemahan dan penurunan berat badan, anoreksia, rasa penuh setelah makan terkadang disertai muntah dan mual. Bila ada metastasis ke tulang penderita mengeluh nyeri tulang.
    Pada pemeriksaan fisik bisa didapatkan
1. Ascites
2. Ikterus
3. Hipoalbuminemia
4. Splenomegali, Spider nevi, Eritoma palmaris, Edema.
Secara umum pengkajian Keperawatan pada klien dengan kasus Hepatoma, meliputi :
Gangguan metabolisme
Perdarahan
Asites
Edema
Hipoproteinemia
Jaundice/icterus
Komplikasi endokrin
Aktivitas terganggu akibat pengobatan

DIAGNOSA KEPERAWATAN HEPATOMA

Berdasarkan pengkajian di atas maka diagnosa keperawatan yang sering muncul adalah:
1. Kekurangan gizi: Penurunan berat badan berhubungan dengan anoreksia, mual,gangguan absorpsi, metabolisme vitamin.
2. Ketidakefektifan bernapas berhubungan dengan adanya asites dan penekanan diapragma.
3. Nyeri berhubungan dengan tegangnya dinding perut
4. Potensial kekurangan cairan dan elektrolit berhubungan denganasites yang berlebihan, perdarahan, dan edema
5. Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengankekurangan sel darah putih
6. Resiko terjadinya gangguan integritas kulit berhubungan denganpruritus,edema, dan asites
7. Gangguan fungsi seksual berhubungan dengangangguan fungsi hormonal dan penurunan libido
8. Cemas  berhubungan denganhospitalisasi
9. Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit dan penyebabnya
10. Isolasi sosial berhubungan dengan resiko terjadinya penyebaran infeksi.

DAFTAR KEPUSTAKAAN
1. J. Luckmann, RN.M.A, dan K. C. Sorensen, R.N, M.N, Medical Surgical Nursing,A Pslychophysiologis Approach.
2. Sylvia Anderson Price, Ph D. R.N. dan L.Mc.Carty Wilson, Ph D. R.N, Pathofisiologi proses-proses penyakit, edisi I, Buku ke empat.
3. Soeparman, Ilmu Penyakit Dalam, UI Pres Buku I, Edisi Ke 2
4. Doengus.RN,NSN.MA. Cs dan M.F. Moorhouse R. N. CCP.R.N. A.C. Geissler R.N. R.N. BsN.CERN. Nursing Care Plans. Guideliner for Planing and documenting Patien Care.\

demikian tentang askep asuhan keperawatan hepatoma dari pengkajian keperawatan hepatoma serta diagnosa keperawatan pada hepatoma
Continue reading >>

HEPATOMA,PENGERTIAN,PATOFISIOLOGI,ETIOLOGI HEPATOMA

0 comments

tentang HEPATOMA mulai dari pengertian hepatoma,patofisiologi hepatoma, etiologi atau penyebab dari hepatoma serta pengobatan pada hepatomaPENGERTIAN HEPATOMA

Hepatoma merupakan Tumor ganas primer pada hati yang berasal dari sel parenkim atau epitel saluran empedu atau metastase dari tumor jaringan lainnya.

PATOFISIOLOGI HEPATOMA

Hepatoma 75 % berasal dari sirosis hati yang lama/menahun. Khususnya yang disebabkan oleh alkoholik dan postnekrotik.
    Pedoman diagnostik yang paling penting adalah terjadinya kerusakan jaringan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya. Pada penderita sirosis hati  yang disertai pembesaran hati mendadak.
    Tumor hati yang paling sering adalah metastase tumor ganas dari tempat lain. Matastase ke hati dapat terdeteksi pada lebih dari 50 % kematian akibat kanker. Hal ini benar, khususnya untuk keganasan pada saluran pencernaan, tetapi banyak tumor lain juga memperlihatkan kecenderungan untuk bermestatase ke hati, misalnya kanker payudara, paru-paru, uterus, dan pankreas.
    Diagnosa sulit ditentukan, sebab tumor biasanya tidak diketahui sampai penyebaran tumor yang luas, sehingga tidak dapat dilakukan reseksi lokal lagi.

(lihat juga mengenal penyakit glukoma klik disini  )

PATOLOGI HEPATOMA

Ada 2 type Hepatoma:
1. Type masif            -  tumor tunggal di lobus kanan.
2. Type Nodule       -  tumor multiple kecil-kecil dalam ukuran yang tidak sama.\
Penyebarannya   :
Intrahepatal.
Ekstrahepatal.
  

ETIOLOGI / PENYEBAB HEPATOMA

Penyebab atau etiologi dari hepatoma adalah berasal dari
  • Virus Hepatitis B dan Virus Hepatitis C
  • Bahan-bahan Hepatokarsinogenik  : 
    • Aflatoksin
    • Alkohol
    • Penggunaan steroid anabolic
    • Penggunaan androgen yang berlebihan
    • Bahan kontrasepsi oral
    • Penimbunan zat besi yang berlebihan dalam hati (Hemochromatosis)

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK yang diperlukan pada pasien dengan HEPATOMA

Laboratorium:
Darah lengkap ; SGOT,SGPT,LDH,CPK, Alfa fetoprotein  500 mg/dl, HbsAg positf dalam serum, Kalium, Kalsium.
Radiologi : Ultrasonografi (USG), CT-Scan, Thorak foto, Arteriography.
Biopsi jaringan liver.

PENGOBATAN HEPATOMA

Reseksi segmen atau lobus hati
Pemberian kemoterapi secara infus
Penyinaran .

PROGNOSA HEPATOMA

Tumor ganas liver memiliki prognosa yang jelek dapat terjadi perdarahan dan akhirnya  kematian. Dan proses ini berlangsung antara 5-6 bulan atau beberapa tahun.

demikian sekilas tentang HEPATOMA mulai dari pengertian hepatoma,patofisiologi hepatoma, etiologi atau penyebab dari hepatoma serta pengobatan pada hepatoma
Continue reading >>

Lowongan kerja perawat dan non perawat rs kariadi 2016

0 comments
lowongan kerja perawat dan non perawat rsup dr kariadi semarang 2016
Lowongan kerja perawat dan non perawatan terbaru 2016 di RSUP Dr kariadi semarang, total 201 tenaga yang dibutuhkan untuk mengisi berbagai formasi di rsup dr kariadi semarang
Lowongan kerja ini adalah lowongan kerja perawat dan non perawat sebagai tenaga non pns 2016, dibawah ini kami sampaikan cuplikan pengumuman lowongan kerja terbaru 2016

PENGUMUMAN REKRUTMEN PEGAWAI NON PNS RSUP DR KARIADI SEMARANG TAHUN 2016
Bersama ini diberitahukan bahwa RSUP Dr. Kariadi akan menyelenggarakan Rekrutmen Pegawai Non PNS dengan ketentuan sebagai berikut
I. PERSYARATAN UMUM
1. Warga Negara Republik Indonesia
2. Pada tanggal 1 Januari 2016 usia :
 Pendidikan D3 minimum 20 tahun maksimum 35 tahun
 Pendidikan Ners minimum 23 tahun maksimum 35 tahun
3. Memiliki ijazah yang dikeluarkan oleh Institusi Pendidikan Negeri atau Swasta yang terakreditasi minimalB
4. Bersedia mengikuti jadwal dinas shift
5. Bersedia berdomisili di Semarang
6. Indeks Prestasi Kumulatif ( IPK) : ≥ 3.00
7. Kriteria Performance :
a. Formasi Perawat, Radiografer dan Pelaksana Sterilisasi : Tinggi badan minimum 155 cm (wanita) dan 160 cm (pria)
b. Formasi Tenaga Teknik Kefarmasian : Tinggi badan minimum 150 cm (wanita) dan 155 cm (pria)
c. Berat Badan ideal/proporsional serta berpenampilan menarik
8. Bagi pelamar wanita yang sudah menikah, pada saat melamar tidak dalam
keadaan hamil dibuktikan dengan hasil pemeriksaan laboratorium
9. Lulus dalam semua tahapan seleksi meliputi seleksi administrasi, seleksi performance, ujian tulis, psikotest, ujian ketrampilan dan wawancara dan uji kesehatan
10. Sehat jasmani dan rohani.
11. Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan keputusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap, karena suatu tindakan pidana kejahatan.
12. Tidak pernah terlibat dalam suatu kegiatan/gerakan yang menentang Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah Republik Indonesia.
13. Bersedia mematuhi segala peraturan yang ada di RSUP Dr. Kariadi, dan sanggup tidak merokok selama bekerja dan berada di lingkungan rumah sakit umum pusat Dr. Kariadi

II. FORMASI YANG DIBUTUHKAN DAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN
Penerimaan pegawai non PNS melalui jalur umum tahun 2016 dengan rincian sebagai berikut :

JENIS PENDIDIKAN FORMASI JUMLAH
1 SDM.01 S1 Ners Perawat 95
2 SDM.02 D3 Perawat Perawat 64
3 SDM.03 D3 Perawat Pelaksana Sterilisasi 5
4 SDM.04 D3 Farmasi Tenaga Teknis Kefarmasian 27
5 SDM.05
D3 Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Radiografer 10

III. TATA CARA PENDAFTARAN DAN KELENGKAPAN PERSYARATAN.
1. Calon pelamar melakukan registrasi online melalui website RSUP Dr.Kariadi dari tanggal 7 sd 16 Januari 2016
2. Setelah melakukan pendaftaran online dan mendapatkan bukti registrasi online, calon pelamar membuat lamaran kepada Direktur Utama RSUP Dr. Kariadi
3. Berkas lamaran dikirim melalui Kantor Pos atau Jasa Pengiriman Lainnya
4. Batas waktu pengiriman berkas paling lambat tanggal 17 Januari 2016 per Cap POS serta berkas harus dapat diterima oleh Panitia paling lambat tanggal 18 Januari 2016 jam 12.00 WIB.
5. Bagi pendaftar yang mengirimkan lamaran secara langsung/tidak memakai jasa pengiriman surat serta mengirimkan lamaran sebelum dan sesudah tanggal ditetapkan dinyatakan tidak berlaku/tidak sah/gugur.
6. Lamaran ditujukan kepada Direktur Utama RSUP Dr. Kariadi, dengan melampirkan :
a. Fotokopi ijazah yang dilegalisir
b. Fotokopi transkrip nilai yang dilegalisir
c. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)
d. Surat Keterangan Sehat dari Dokter ( Keterangan dokter dari instansi pemerintah)
e. Bagi pelamar wanita yang sudah menikah wajib melampirkan hasil tes kehamilan dari Laboratorium.
f. Print Out Formulir Biodata Pelamar online
g. Fotokopi STR (Formasi Perawat, Radiografer, dan TTK)
h. Foto ukuran postcard 1 badan berwarna sebanyak 1 lb (disebaliknya ditulis nama dan alamat pelamar) terbaru, tampak depan
i. Sertifikat atau Surat Keterangan Akreditasi
7. Formulir biodata harus diisi lengkap terlebih dahulu secara online kemudian di cetak dan dikirimkan bersama dengan berkas lamaran (di cetak dua, satu dikirim bersama berkas lamaran dan satu dibawa saat mengikuti seleksi performance jika dinyatakan lolos seleksi administrasi)
8. Berkas lamaran tersebut dimasukkan dalam amplop tertutup. Pada pojok kiri atas ditulis formasi dan jenis pendidikan yang dilamar sesuai dengan pengumuman (Contoh : sebagaimana tercantum
dalam lampiran II).
9. Pengajuan lamaran berdasarkan pada yang dibutuhkan/dibuka dan kualifikasi pendidikan yang dipersyaratkan pada jabatan.
10. Setiap peserta pendaftar/pelamar hanya diperbolehkan mengajukan 1 (satu) jenis formasi yang dilamar.

IV. PENGUMUMAN HASIL SELEKSI
Pengumuman proses penerimaan akan disampaikan oleh Panitia melalui papan pengumuman & website RSUP Dr Kariadi dengan rincian sbb :
o Lulus seleksi administrasi tanggal 19 Januari 2016
o Seleksi Performance tanggal 21 Januari 2016
o Ujian Tulis tanggal 22 Januari 2016
o Lulus ujian tulis tanggal 23 Januari 2016
o Ujian Psikotest tanggal 25 Januari 2016
o Ujian Ketrampilan & Wawancara tanggal 28 Januari 2016
o Pengumuman akhir tanggal 30 Januari 2016 ( Jadwal dapat berubah sewaktu waktu apabila diperlukan)

V. LAIN-LAIN
1. Seluruh proses rekrutmen pegawai non PNS mulai dari proses pendaftaran/pelamaran, pelaksanaan seleksi sampai dengan penentuan kelulusan TIDAK DIPUNGUT BIAYA (kecuali pengiriman surat lamaran
oleh masing-masing pelamar melalui jasa pengiriman surat) dan bebas dari praktek korupsi, kolusi, nepotisme serta pemalsuan dokumen.
2. Bagi pelamar yang terbukti melakukan perjokian atau memberikan Keterangan PALSU dinyatakan Tidak LULUS / GUGUR dan akan dikenakan sanksi hukum yang berlaku.
3. Selama pelaksanaan rekrutmen pegawai non PNS, panitia tidak menerima/melayani berkas lamaran yang dikirimkan secara langsung.
4. Seluruh dokumen yang telah diserahkan, menjadi milik Panitia dan tidak dapat diminta kembali.
5. Saat mengikuti tahapan seleksi, peserta wajib berpakaian rapi, baju berkrah dan memakai sepatu (tidak boleh mengenakan kaos dan sandal jepit)
6. Pengumuman kelulusan tiap tahapan seleksi dapat dilihat di papan pengumuman & website sesuai tanggal yang sudah terjadwal ( Point IV. Pengumuman Hasil Seleksi)
7. Keputusan Panitia Rekrutmen Pegawai Non PNS RSUP Dr. Kariadi Semarang Tahun 2016 tidak dapat diganggu gugat.

 untuk informasi selengkapnya tentang Lowongan kerja perawat dan non perawatan terbaru 2016 di RSUP Dr kariadi semarang, total 201 tenaga yang dibutuhkan untuk mengisi berbagai formasi di rsup dr kariadi semarang, klik disini, artau kunjungi website karir rsup dr kariadi semarang
Continue reading >>

Poin dari OBSTETRI yang perlu kamu tahu

0 comments

Pengertian obstetri

obstetri-ginekologi
Obstetri merupakan cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan persalinan, hal-hal yang mendahuluinya dan gejala-gejala sisanya (Oxford English Dictionary, 1933). Obstetri terutama membahas tentang fenomena dan penatalaksanaan kehamilan, persalinan puerperium baik pada keadaan normal maupun abnormal. Nama lain obstetri adalah mid wifery.

Tujuan obstetri yaitu agar supaya setiap kehamilan yang diharapkan dan berpuncak pada ibu dan bayi yang sehat. Juga berusaha keras mengecilkan jumlah kematian wanita dan bayi sebagai akibat proses reproduksi atau jumlah kecacatan fisik, intelektual dan emosional yang diakibatkannya.

Statistik Vital Obstetri


Statistik vital obstetri meliputi:
1. Kelahiran
2. Angka kelahiran
3. Angka fertilitas
4. Kelahiran hidup
5. Lahir mati (still birth)
6. Kematian neonatal
7. Angka lahir mati
8. Angka kematian janin (sama dengan angka lahir mati)
9. Angka kematian neonatal
10. Angka kematian perinatal
11. Berat badan lahir rendah
12. Bayi cukup bulan (term infant)
13. Bayi kurang bulan (prematur)
14. Bayi lewat bulan (post term)
15. Abortus
16. Kematian ibu langsung (direct maternal death)
17. Kematian ibu tak langsung (indirect maternal death)
18. Kematian non maternal
19. Angka kematian ibu atau mortalitas ibu (maternal death rate atau maternal
     mortality).

Kelahiran

Kelahiran adalah ekspulsi atau ekstraksi lengkap seorang janin dari ibu tanpa memperhatikan apakah tali pusatnya telah terpotong atau plasentanya masih berhubungan. Berat badan lahir adalah sama atau lebih 500 gram, panjang badan lahir adalah sama atau lebih 25 cm, dan usia kehamilan sama atau lebih 20 minggu.

Angka Kelahiran

Angka kelahiran adalah jumlah kelahiran per 1000 penduduk.

Angka Fertilitas

Angka fertilitas adalah jumlah kelahiran hidup per 1000 populasi wanita usia 15-44 tahun.

Kelahiran Hidup

Tanda utama kelahiran hidup adalah neonatus dapat bernapas. Tanda-tanda kehidupan lainnya meliputi denyut jantung dan gerakan spontan yang jelas dari otot volunter.

Lahir Mati (Still Birth)

Lahir mati ditandai oleh tidak ada satupun tanda-tanda kehidupan pada saat atau setelah kelahiran.

Kematian Neonatal

Kematian neonatal terdiri atas kematian neonatal dini dan kematian neonatal lanjut. Kematian neonatal dini adalah kematian seorang bayi yang dilahirkan hidup dalam 7 hari setelah kelahiran. Kematian neonatal lanjut adalah kematian seorang bayi yang dilahirkan hidup lebih 7 hari sampai kurang 29 hari.

Angka Lahir Mati

Angka lahir mati adalah jumlah bayi yang dilahirkan mati per 1000 bayi yang lahir.

Angka Kematian Neonatal

Angka kematian neonatal adalah jumlah kematian neonatal per 1000 kelahiran hidup.

Angka Kematian Perinatal

Angka kematian perinatal adalah jumlah bayi lahir mati ditambah kematian neonatal per 1000 kelahiran total.

Berat Badan Lahir Rendah

Berat badan lahir rendah adalah berat badan lahir kurang 2500 gram.

Bayi Cukup Bulan

Bayi cukup bulan adalah bayi yang dilahirkan dengan usia kehamilan 37-42 minggu atau 260-294 hari.

Bayi Kurang Bulan (Prematur)

Bayi kurang bulan adalah bayi yang dilahirkan dengan usia kehamilan kurang 37 minggu.

Bayi Lewat Bulan

Bayi lewat bulan adalah bayi yang dilahirkan dengan usia kehamilan lebih 42 minggu.

Abortus

Abortus adalah pengambilan atau pengeluaran janin atau embrio dari uterus selama paruh pertama masa kehamilan (20 minggu atau kurang) atau berat badan lahir kurang 500 gram atau panjang badan lahir 25 cm atau kurang.

Kematian Ibu Langsung

Kematian ibu langsung disebabkan komplikasi obstetri dari kehamilan, persalinan atau puerperium dan akibat intervensi, kelahiran, dan terapi tidak tepat.

Kematian Ibu Tak Langsung

Kematian ibu tak langsung disebabkan oleh penyakit yang timbul selama kehamilan, persalinan atau puerperium dan diperberat oleh adaptasi fisiologis ibu terhadap kehamilan. Misalnya kematian ibu karena komplikasi stenosis mitral.

Kematian Non Maternal

Kematian non maternal disebabkan oleh kecelakaan atau faktor kebetulan yang sama sekali tidak berhubungan dengan kehamilan.

Angka Kematian Ibu

Angka kematian ibu adalah jumlah kematian ibu akibat proses reproduktif per 100.000 kelahiran hidup.

Sebab-sebab umum kematian ibu yaitu :
1. Perdarahan
2. Hipertensi
3. Infeksi

Perdarahan

Perdarahan yang dapat menyebabkan kematian ibu terdiri atas perdarahan post partum, perdarahan berkaitan abortus, perdarahan akibat kehamilan ektopik, perdarahan akibat lokasi plasenta abnormal atau ablasio plasenta (plasenta previa dan absupsio plasenta), dan perdarahan karena ruptur uteri.

Hipertensi

Hipertensi yang dapat menyebabkan kematian ibu terdiri atas hipertensi yang diinduksi kehamilan dan hipertensi yang diperberat kehamilan. Hipertensi umumnya disertai edema dan proteinuria (pre eklamsia). Pada kasus berat disertai oleh kejang-kejang dan koma (eklamsia).

Infeksi

Infeksi nifas atau infeksi panggul post partum biasanya dimulai oleh infeksi uterus atau parametrium tetapi kadang-kadang meluas dan menyebabkan peritonitis, tromboflebitis dan bakteriemia.

Alasan menurunnya angka kematian ibu :
- Transfusi darah
- Anti mikroba
- Pemeliharaan cairan elektrolit, keseimbangan asam-basa pada komplikasi-
   komplikasi serius kehamilan dan persalinan.

Kematian reproduktif adalah kematian akibat kehamilan dan penggunaan teknik-teknik untuk mencegah kehamilan (teknik kontrasepsi).

Kematian Perinatal

Kematian neonatus yang terbanyak adalah :
1. Berat badan lahir rendah
2. Cedera susunan saraf pusat akibat hipoksia in utero dan cedera traumatik
    selama persalinan dan kelahiran
3. Malformasi kongenital


Sumber :

Cunningham, Mac Donald, Gant. Obstetri Williams, ed. ke-18. dr. Joko Suyono & dr. Andry Hartono (penerj.). Jakarta : EGC.

ok...itu yang dapat kami sampaikan tentang obsetri dan ginekologi mulai dari pengertian obstetri,tujuan obstetri, statistik vital obstetri,angka kelahiran,angka kematian,penyebab kematian ibu serta alasan menurunnya angka kematian ibu,semoga bermanfaat
Continue reading >>

Diagnosa keperawatan Gangguan Pertukaran gas

0 comments
Diagnosa keperawatan Gangguan Pertukaran gassetelah posting terdahulu masalah diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan NYERI AKUT nic noc, sekarang kita membahas diagnosa keperawatan Gangguan Pertukaran gas

diagnosa keperawatan gangguan pertukuran gas Berhubungan dengan :
  • ketidakseimbangan perfusi ventilasi
  • perubahan membran kapiler-alveolar
Data Subjektif :
  • sakit kepala ketika bangun
  • Dyspnoe
  • Gangguan penglihatan
Data Objektif :
  • penurunan CO2
  • Takikardi
  • Hiperkapnia
  • Keletihan
  • Iritabilitas
  • Hypoxia
  • kebingungan
  • sianosis
  • warna kulit abnormal (pucat, kehitaman)
  • Hipoksemia
  • hiperkarbia
  • AGD abnormal
  • pH arteri abnormal
  • frekuensi dan kedalaman nafas abnormal
Tujuan dan Kriteria Hasil
NOC:
  • Respiratory Status : Gas exchange
  • Keseimbangan asam Basa, Elektrolit
  • Respiratory Status : ventilation
  • Vital Sign Status
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …. Gangguan pertukaran pasien teratasi dengan kriteria hasi:
  • Mendemonstrasikan peningkatan ventilasi dan oksigenasi yang adekuat
  • Memelihara kebersihan paru paru dan bebas dari tanda tanda distress pernafasan
  • Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)
  • Tanda tanda vital dalam rentang normal
  • AGD dalam batas normal
  • Status neurologis dalam batas normal

Intervensi dari data diagnosa keperawatan gangguan pertukaran gas diatas
NIC :
  • Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
  • Pasang mayo bila perlu
  • Lakukan fisioterapi dada jika perlu
  • Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
  • Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
  • Berikan bronkodilator ;
-………………….
-………………….
  • Barikan pelembab udara
  • Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
  • Monitor respirasi dan status O2
  • Catat pergerakan dada,amati kesimetrisan, penggunaan otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan intercostal
  • Monitor suara nafas, seperti dengkur
  • Monitor pola nafas : bradipena, takipenia, kussmaul, hiperventilasi, cheyne stokes, biot
  • Auskultasi suara nafas, catat area penurunan / tidak adanya ventilasi dan suara tambahan
  • Monitor TTV, AGD, elektrolit dan ststus mental
  • Observasi sianosis khususnya membran mukosa
  • Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang persiapan tindakan dan tujuan penggunaan alat tambahan (O2, Suction, Inhalasi)
  • Auskultasi bunyi jantung, jumlah, irama dan denyut jantung
demikian sekilas tentang diagnosa keperawatan gangguan pertukaran gas, semoga apa yang kami sampiakan diatas tentang diagnosa keperawatan gangguan pertukaran gas dapat bermanfaat
Continue reading >>
 
askepdb.blogspot.com © Copyright 2012. All Rights Reserved.
Created by: George Robinson.
Proudly powered by Blogger.
imagem-logoBack to TOP