Follow us: Subscribe via RSS Feed Connect on YouTube Connect on YouTube

Diagnosa keperawatan NYERI AKUT nic noc

0 comments

Diagnosa keperawatan NYERI AKUT nic noc
Pembahasan kali ini tentang Diagnosa keperawatan NYERI AKUT nic noc, sebelum melangkah ke diagnosa keperawatan nyeri akut dari nic dan noc, kita lihat dahulu definisi nyeri akut


Definisi nyeri akut


Definisi nyeri akut adalah sensori yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang muncul secara aktual atau potensial, kerusakan jaringan atau menggambarkan adanya kerusakan..

Batasan karakteristik nyeri :


  • Laporan secara verbal atau non verbal
  • Fakta dan observasi
  • Gerakan melindungi
  • Tingkah laku berhati-hati
  • Gangguan tidur (mata sayu,tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai)
  • Tingkah laku distraksi (jalan-jalan, menemui orang lain, aktivitas berulang-ulang)
  • Respon autonom (diaphoresis,perubahan tekanan darah, perubahan pola nafas, nadi dan dilatasi pupil)
  • Tingkah laku ekspresif (gelisah,marah,menangis,merintih,waspada, napas panjang, iritabel)
  • Berfokus pada diri sendiri
  • Muka topeng
  • Fokus menyempit (penurunan persepsi pada waktu, kerusakan proses berfikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan)
  • Perubahan nafsu makan dan minum

Faktor yang berhubungan dengan nyeri akut:


Agen injury (fisik, biologis, psikologis)

Tujuan/NOC ( Diagnosa keperawatan NYERI AKUT)


Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...... x24 jam pasien dapat mengontrol nyeri dengan indikator:

    Mengenali faktor penyebab
    Mengenali onset (lamanya sakit)
    Menggunakan metode pencegahan
    Menggunakan metode nonanalgetik untuk mengurangi nyeri
    Menggunakan analgetik sesuai kebutuhan
    Mencari bantuan tenaga kesehatan
    Melaporkan gejala pada tenaga kesehatan
    Menggunakan sumber-sumber yang tersedia
    Mengenali gejala-gejala nyeri
    Mencatat pengalaman nyeri sebelumnya
    Melaporkan nyeri sudah terkontrol


Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...... x24 jam pasien dapat mengetahui tingkatan

nyeri dengan indikator:

    melaporkan adanya nyeri
    luas bagian tubuh yang terpengaruh
    frekuensi nyeri
    panjangnya episode nyeri
    pernyataan nyeri
    ekspresi nyeri pada wajah
    posisi tubuh protektif
    kurangnya istirahat
    ketegangan otot
    perubahan pada frekuensi pernafasan
    perubahan nadi
    perubahan tekanan darah
    perubahan ukuran pupil
    keringat berlebih
    kehilangan selera makan

NIC Diagnosa keperawatan NYERI AKUT


MANAJEMEN NYERI

Definisi managemen nyeri : mengurangi nyeri dan menurunkan tingkat nyeri yang dirasakan pasien.

Intervensi :

  • lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
  • observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan
  • gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
  • kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
  • evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
  • evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau
  • bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan
  • kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
  • kurangi faktor presipitasi
  • pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, nonfarmakologi dan interpersonal)
  • kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
  • ajarkan tentang teknik non farmakologi
  • berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
  • evaluasi keefektifan kontrol nyeri
  • tingkatkan istirahat
  • kolaborasikan dengan dokter jika keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil


ANALGETIC ADMINISTRATION


Definisi : penggunaan agen farmakologi untuk menghentikan atau mengurangi nyeri

Intervensi :
  • tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat
  • cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis dan frekuensi
  • cek riwayat alergi
  • pilih analgetik yang diperlukan atau kombinasi dari analgetik ketika pemberian lebih dari satu
  • tentukan pilihan analgetik tergantung tipe dan beratnya nyeri
  • tentukan analgetik pilihan, rute pemberian dan dosis optimal
  • pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur
  • monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgetik pertama kali
  • berikan analgetik tepat waktu terutama saat nyeri hebat
  • evaluasi efektifitas analgetik, tanda dan gejala (efek samping)

demikian pembahasan tentang Diagnosa keperawatan NYERI AKUT nic noc, mulai dari definisi nyeri akut,batasan dan karakteristik nyari akut,faktor faktor yang berhubungan dengan nyeri akut,tujuan / noc dari diagnosa keperawatan nyeri akut,serta nic management nyeri akut dan analgetic administration untuk mengatasi nyeri akut, semoga pembahasan dari Diagnosa keperawatan NYERI AKUT nic noc dapat bermanfaat
Continue reading >>

Diagnosa keperawatan Risiko terhadap infeksi

0 comments
diagnosa keperawatan Risiko terhadap infeksi
sebelum ke diagnosa keperawatan Risiko terhadap infeksi, kita lihat dahulu definisi Risiko terhadap infeksi

Definisi Risiko terhadap infeksi:

Risiko terhadap infeksi adalah suatu keadaan dimana seorang individu berisiko terserang oleh agen patogenik dan oportunistik (virus, jamur, bakteri, protozoa, atau parasit lain) dari sumber-sumber eksternal, sumber-sumber eksogen dan endogen.

Faktor yang berhubungan dengan diagnosa keperawatan Risiko terhadap infeksi

Patofisiologi
    Berhubungan dengan melemahnya daya tahan tubuh penjamu
  Penyakit kronis
Gangguan yang diturunkan
        Alkoholisme
Imunosupresi
Imunodefisiensi
Perubahan atau insufisiensi leukosit
Diskrasia darah
Perubahan sistem integumen
Penyakit periodontal
    Berhubungan dengan melemahnya sirkulasi
        Limfaedema
        Obesitas
        Penyakit vaskuler perifer

Tindakan

Berhubungan dengan tempat masuknya organisme
  • Pembedahan
  • Dialisis
  • Nutrisi parenteral total
  • Adanya saluran invasif
  • Intubasi
  • Pemberian makan enteral
    Berhubungan dengan melemahnya daya tahan penjamu
  •  Terapi radiasi
  • Transplan organ
  • Terapi obat-obatan (mis; kemoterapi, imunosupresan)
Situasional (Personal, lingkungan)
 Berhubungan dengan melemahnya daya tahan penjamu
  • Immobilisasi berkepanjangan
  • Masa tinggal di rumah sakit meningkat
  • Malnutrisi
  • Stres
  • Merokok
  • Riwayat infeksi
Berhubungan dengan masuknya organisme
  • Trauma
  • Periode postpartum
  • Gigitan (hewan, manusia, serangga)
  • Cedera termal
  • Lingkungan hangat, lembab, gelap (lipatan kulit, bidai)
Berhubungan dengan kontak agen-agen menular (nosokomial atau yang didapat dari komunitas)
Maturisional
    (Bayi baru lahir)
    Berhubungan dengan peningkatan kerentanan bayi
        Kurangnya antibodi maternal
        Kurangnya flora normal
        Luka terbuka (umbilikus, sirkumsisi)
    (Bayi/anak)
    Berhubungan dengan kerentanan
        Kurang imunisasi
    (Lansia)
    Berhubungan dengan kerentanan lansia
        Kondisi yang melemah
        Penurunan respons imun
        Penyakit kronis multiple

Kriteria hasil dari tindakan keperawatan pada diagnosa keperawatan Risiko terhadap infeksi
Individu akan :
1. Memperlihat teknik cuci tangan yang sangat cermat.
2. Bebas dari proses infeksi nosokomial selama perawatan di rumah sakit
3. Memperlihatkan kemampuan tentang faktor-faktor risiko yang berkaitan dengan infeksi dan melakukan tindakan pencegahan yang tepat untuk mencegah infeksi

Intervensi keperawatan pada diagnosa keperawatan Risiko terhadap infeksi
1. Identifikasi individu yang berisiko terhadap infeksi nosokomial
a. Kaji terhadap prediktor
Infeksi (prabedah)
Operasi abdomen atau thoraks
Operasi lebih dari 2 jam
Prosedur genitouranius
Instrumentasi (ventilator, pengisap, kateter, nebulizer, trakeostomi, alat pemantau invasif)
Aestesia
b. Kaji terhadap faktor-faktor yang mengacaukan
Usia lebih muda dari 1 tahun, atau lebih tua dari 65 tahun
Obesitas
Kondisi-kondisi penyakit yang mendasari (PPOK, DM, penyakit kardiovaskuler)
Penyalahgunaan obat terlarang
Status nutrisi
Perokok
2. Kurangi organisme-organisme yang masuk ke dalam tubuh
a. Cuci tangan dengan cermat
b. Teknik antiseptik
c. Tindakan isolasi
d. Diagnostik yang perlu atau prosedur terapeutik
e. Pengurangan mikroorganisme yang dapat ditularkan melalui udara
3. Lindungi individu yang defisit imun dari infeksi
a. Instruksikan individu untuk meminta kepada seluruh pengunjung dan personil untuk mencuci tangan sebelum mendekati individu.
b. Batasi pengunjung bila memungkinkan
c. Batasi alat-alat invasif (IV, spesimen laboratorium) untuk yang benar-benar perlu saja.
d. Ajarkan individu dan anggota keluarga tanda dan gejala infeksi
4. Kurangi kerentanan individu terhadap infeksi
a. Dorong dan pertahankan masukan kalori dan protein dalam diet (lihat Perubahan nutrisi).
b. Pantau penggunaan atau penggunaan berlebihan terapi antimikroba.
c. Berikan terapi antimikroba yang telah diresepkan dalam 15 menit dari waktu yang dijadwalkan
d. Minimalkan lamanya tinggal di rumah sakit
5. Amati terhadap manifestasi klinik infeksi (mis; demam, urine keruh, drainase purulen)
6. Instruksikan individu dan keluarga mengenal penyebab, risiko-risiko dan kekuatan penularan infeksi.
7. Laporkan penyakit-penyakit menular.

demikian tentang diagnosa keperawatan Risiko terhadap infeksi mulai dari definisi, faktor faktor yang berhubungan dengan diganosa keperawatan Risiko terhadap infeksi,kriteria hasil serta intervensi keperawatan pada diagnosa keperawatan Risiko terhadap infeksi
Continue reading >>

Diagnosa keperawatan Kurang perawatan diri mandi/hygiene

0 comments
Diagnosa keperawatan Kurang perawatan diri mandi hygien
sebelum melangkah ke Diagnosa keperawatan Kurang perawatan diri mandi/hygien,alangkah baiknya mengetahui tentang definisi kurang perawatan diri
Definisi Kurang perawatan diri : mandi/hygiene adalah Keadaan dimana individu mengalami kegagalan kemampuan untuk melaksanakan atau menyelesaikan mandi/aktivitas kebersihan diri

Faktor yang berhubungan Diagnosa keperawatan Kurang perawatan diri mandi/hygiene
Patofisiologis
  • Berhubungan dengan kurang koordinasi
  • Berhubungan dengan spastisitas
  • Berhubungan dengan kelemahan otot
  • Berhubungan dengan paralisis
  • Berhubungan dengan atrofi
  • Berhubungan dengan kontraktur otot
  • Berhubungan dengan status koma
  • Berhubungan dengan kelainan visual
  • Berhubungan dengan tidak berfungsinya atau kehilangan anggota gerak
  • Berhubungan dengan regresi pada tingkat perkembangan sebelumnya
  • Berhubungan dengan perilaku ritualistik yang berlebihan
Tindakan
  • Berhubungan dengan alat eksternal
  • Berhubungan dengan keletihan pasca operatif dan nyeri
  • Situasional (Personal, lingkungan)
  • Berhubungan defisit kognitif
  • Berhubungan dengan nyeri
  • Berhubungan dengan kurang motivasi
  • Berhubungan dengan keletihan
  • Berhubungan dengan kebingungan
  • Berhubungan dengan ansietas ketidakmampuan
Maturisional
  • Berhubungan dengan penurunan kemampuan visual dan motorik, kelemahan otot

Data Diagnosa keperawatan Kurang perawatan diri mandi/hygiene
Kurangnya kemampuan untuk mandi sendiri (termasuk membasuh keseluruhan badan, menyisir rambut, menggosok gigi, melakukan perawatan kulit, dan kuku serta menggunakan rias wajah)
a. Tidak dapat atau tidak ada keinginan untuk membasuh tubuh atau bagian-bagian tubuh
b. Tidak dapat menggunakan sumber air
c. Ketidakmampuan merasakan kebutuhan terhadap tindakan kebersihan
Kurangnya kemampuan mengenakan pakaian sendiri (termasuk pakaian rutin atau pakaian khusus, bukan pakaian malam)
a. Kegagalan kemampuan untuk memakai atau melepaskan pakaian
b. Ketidakmampuan untuk mengancingkan pakaian
c. Ketidakmampuan untuk berdandan diri yang memuaskan

Kriteria hasil
Individu akan
1. Mengidentifikasi kesukaan akan aktivitas perawatan diri
2. Mendemostrasikan kebersihan yang optimal setelah bantuan dalam perawatan diberikan
3. Berpartisipasi secara fisik dan atau verbal dalam aktivitas perawatan diri
a. Melaksanakan aktivitas mandi pada tingkat yang optimal
b. Melaporkan rasa puas dengan pencapaian meskipun dalam keterbatasan
c. Menghubungkan perasaan kenyamanan dan kepuasan dengan kebersihan tubuh
d. Mendemonstrasikan kemampuan untuk menggunakan alat-alat bantu adaptif
e. Menggambarkan faktor-faktor penyebab dari kurangnya kemampuan untuk mandi

Intervensi
1. Dorong individu untuk menggunakan lensa atau alat bantu korektif yang ditentukan
2. Pertahankan kehangatan suhu kamar mandi; pastikan suhu air yang disukai individu
3. Berikan privasi selama mandi rutin
4.  Berikan seluruh perlengkapan mandi dalam batas yang mudah dicapai
5. Berikan pengamanan dalam kamar mandi (mis; lantai tidak licin, batang pegangan, bel)
6. Jika individu mampu secara fisik, dorong menggunakan bak mandi atau pancuran, tergantung pada fasilitas rumah sakit dalam persiapan pulang ke rumah.
7. Berikan peralatan adaptif jika dibutuhkan
a. Kursi atau tempat duduk tidak ada sandaran sewaktu mandi
b. Pemegang spon yang panjang mencapai punggung atau ekstremitas bawah
c. Tempat pegangan pada dinding kamar mandi
d. Papan mandi untuk pindah ke kursi
e. Alas atau keset yang tidak licin
f. Sarung tangan pencuci dengan kantung untuk sabun
g. Sikat gigi yang sudah teradaptasi
h. Alat pencukur
i. Pegangan semprotan pancuran
8. Untuk individu kekurangan penglihatan
a. Tempatkan perlengkapan mandi dalam lokasi paling sesuai untuk individu
b. Pertahankan bel pemanggil dalam jarak yang mudah dijangkau
c. Berikan derajat privasi yang sama
d. Secara verbal beritahukan diri anda sebelum memasuki atau meninggalkan area pemandian
e. Observasi kemampuan individu untuk menempatkan seluruh peralatan mandi
f. Observasi kemampuan individu untuk melaksanakan perawatan mulut, menyisir rambut.
g. Berikan tempat untuk pakaian bersih yang mudah dijangkau.
9. Untuk individu dengan anggota tubuh hilang atau sakit
a. Mandikan pada pagi awal atau sebelum tidur pada malam hari.
b. Dorong individu untuk mengunakan cermin selama mandi untuk mengamati area kulit yang mengalami paralise
c. Dorong individu yang mengalami amputasi untuk mengamati anggota gerak yang tersisa untuk keutuhan kulit yang baik.
d. Berikan hanya beberapa pengawasan atau bantuan yang diperlukan untuk belajar kembali penggunaan ekstremitas atau adaptasi terhadap kecacatan
10. Untuk individu dengan kemunduran kognitif
a. Berikan waktu konsisten untuk mandi rutin sebagai bagian dari suatu program terstruktur untuk membantu menurunkan ansietas
b. Pertahankan instruksi-instruksi sederhana dan hindari pengalihan-pengalihan; orientasi tujuan adanya perlengkapan mandi.
c. Jika individu tidak dapat memandikan keseluruhan tubuh, biarkan individu memandikan suatu bagian tubuhnya sampai benar; berikan umpan balik positif terhadap keberhasilan
d. Aktivitas pengawasan dilakukan sampai individu dapat dengan aman melaksanakan tugas yang tidak dibantu
e. Dorong perhatian terhadap tugas, tetapi waspada terhadap kelelahan yang dapat meningkatkan ansietas
11. Pastikan bahwa fasilitas mandi di rumah tersedia dan bantu dalam menentukan jika ada berbagai kebutuhan untuk adaptasi.
12. rujuk kepada terapi okupasi atau pelayanan sosial untuk membantu dalam mendapatkan perlengkapan yang dibutuhkan.

demikian tentang Diagnosa keperawatan Kurang perawatan diri mandi/hygiene,semoga bermanfaat
Continue reading >>

Diagnosa keperawatan Kurang pengetahuan , anda perlu tahu ini

0 comments
diagnosa keperawatan Kurang pengetahuan
Sebelum ke diagnosa keperawatan Kurang pengetahuan, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu definisi kurang pengetahuan.
Definisi kurang pengetahuan adalah Suatu keadaan dimana seorang individu atau kelompok mengalami defisiensi pengetahuan kognitif atau keterampilan-keterampilan psikomotor berkenaan dengan kondisi atau rencana pengobatan.

Data mayor dari diagnosa kurang pengetahuan :
  • Mengungkapkan kurang pengetahuan atau keterampilan-keterampilan/permintaan informasi. 
  • Mengekspresikan suatu ketidakakuratan persepsi status kesehatan. Melakukan dengan tidak tepat perilaku kesehatan yang dianjurkan atau yang diinginkan. 

Data minor diagnosa kurang pengetahuan :
  • Kurang integrasi tentang rencana pengobatan ke dalam aktivitas sehari-hari. 
  • Memperlihatkan atau mengekspresikan perubahan psikologis (mis; ansietas, depresi) mengakibatkan kesalahan informasi atau kurang informasi. 
Catatan :
  • Kurang pengetahuan tidak menunjukkan respons, perubahan, atau pola disfungsi manusia, tetapi lebih sebagai suatu etiologi atau faktor penunjang (Jenny, 1987). 
  • Kurang pengetahuan dapat menambah suatu variasi respons-respons (mis; ansietas, kurang perawatan diri). 
  • Semua diagnosa keperawatan mempunyai hubungan dengan penyuluhan klien/keluarga sebagai bagian dari keperawatan (mis; perubahan eliminasi usus, kerusakan komunikasi verbal). 
  • Apabila penyuluhan secara langsung berhubungan dengan suatu diagnosa keperawatan yang khusus, maka cakupkan penyuluhan dalam perencanaan. Apabila penyuluhan diperlukan sebelum melakukan suatu prosedur, maka dapat digunakan diagnosa keperawatan ansietas yang berhubungan dengan lingkungan yang tidak dikenal. 
  • Apabila pemberian informasi diarahkan untuk membantu individu atau keluarga dengan perawatan diri di rumah, maka diagnosa ketidakefektifan penatalaksanaan aturan terapeutik dapat diindikasikan.
demikian tentang diagnosa keperawatan kurang pengetahuan mulai dari definisi kurang pengetahuan, data minor dan data mayor yang perlu ada dalam diagnosa keperawatan kurang pengetahuan serta berbagai catatan tentang diagnosa keperawatan kurang pengetahuan, semoga bermanfaat
Continue reading >>
 
askepdb.blogspot.com © Copyright 2012. All Rights Reserved.
Created by: George Robinson.
Proudly powered by Blogger.
imagem-logoBack to TOP