Follow us: Subscribe via RSS Feed Connect on YouTube Connect on YouTube

Penyakit Diabetes millitus, type dan penyebab diabetes millitus

Pengertian diabetes millitus

Penyakit diabetes millitus, type dan penyebab diabetes millitus Diabetes millitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Brunner dan Suddarth, 2002).
Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002).

Klasifikasi diabetes millitus

Klasifikasi diabetes millitus sebagai berikut :
1.    Tipe I : Diabetes millitus tergantung insulin (IDDM)
2.    Tipe II : Diabetes millitus tidak tergantung insulin (NIDDM)
3.    Diabetes mellitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom lainnya
4.    Diabetes mellitus gestasional (GDM)

Penyebab diabetes millitus

terdapat 2 type diabetes millitus yaitu diabetes millitus type I dan diabetes millitus typeII

1.    diabetes millitus tipe I:

a.    Faktor genetik
Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri; tetapi mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah terjadinya DM tipe I. Kecenderungan genetik ini ditemukan pada individu yang memiliki tipe antigen HLA.
b.    Faktor-faktor imunologi
Adanya respons otoimun yang merupakan respons abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan asing. Yaitu otoantibodi terhadap sel-sel pulau Langerhans dan insulin endogen.
c.    Faktor lingkungan
Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun yang menimbulkan destruksi selbeta.

2.    diabetes millitusTipe II

Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin pada diabetes tipe II masih belum diketahui. Faktor genetik memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin.
Faktor-faktor resiko :
a.    Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 th)
b.    Obesitas
c.    Riwayat keluarga

Tanda dan Gejala diabetes millitus

Keluhan umum pasien DM seperti poliuria, polidipsia, polifagia pada DM umumnya tidak ada. Sebaliknya yang sering mengganggu pasien adalah keluhan akibat komplikasi degeneratif kronik pada pembuluh darah dan saraf. Pada DM lansia terdapat perubahan patofisiologi akibat proses menua, sehingga gambaran klinisnya bervariasi dari kasus tanpa gejala sampai kasus dengan komplikasi yang luas. Keluhan yang sering muncul adalah adanya gangguan penglihatan karena katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta kelemahan otot (neuropati perifer) dan luka pada tungkai yang sukar sembuh dengan pengobatan lazim.
Menurut Supartondo, gejala-gejala akibat DM pada usia lanjut yang sering ditemukan adalah :
1.    Katarak               
2.    Glukoma
3.    Retinopati
4.    Gatal seluruh badan
5.    Pruritus Vulvae
6.    Infeksi bakteri kulit
7.    Infeksi jamur di kulit
8.    Dermatopati
9.    Neuropati perifer
10.    Neuropati viseral
11.    Amiotropi
12.    Ulkus Neurotropik
13.    Penyakit ginjal
14.    Penyakit pembuluh darah perifer
15.    Penyakit koroner
16.    Penyakit pembuluh darah otak
17.    Hipertensi
Osmotik diuresis akibat glukosuria tertunda disebabkan ambang ginjal yang tinggi, dan dapat muncul keluhan nokturia disertai gangguan tidur, atau bahkan inkontinensia urin. Perasaan haus pada pasien DM lansia kurang dirasakan, akibatnya mereka tidak bereaksi adekuat terhadap dehidrasi. Karena itu tidak terjadi polidipsia atau baru terjadi pada stadium lanjut.
Penyakit yang mula-mula ringan dan sedang saja yang biasa terdapat pada pasien DM usia lanjut dapat berubah tiba-tiba, apabila pasien mengalami infeksi akut. Defisiensi insulin yang tadinya bersifat relatif sekarang menjadi absolut dan timbul keadaan ketoasidosis dengan gejala khas hiperventilasi dan dehidrasi, kesadaran menurun dengan hiperglikemia, dehidrasi dan ketonemia. Gejala yang biasa terjadi pada hipoglikemia seperti rasa lapar, menguap dan berkeringat banyak umumnya tidak ada pada DM usia lanjut. Biasanya tampak bermanifestasi sebagai sakit kepala dan kebingungan mendadak.
Pada usia lanjut reaksi vegetatif dapat menghilang. Sedangkan gejala kebingungan dan koma yang merupakan gangguan metabolisme serebral tampak lebih jelas.

Pemeriksaan Penunjang yang diperlukan untuk diabetes millitus

1.    Glukosa darah sewaktu
2.    Kadar glukosa darah puasa
3.    Tes toleransi glukosa

Kriteria diagnostik WHO untuk diabetes millitus pada sedikitnya 2 kali pemeriksaan :
1.    Glukosa plasma sewaktu >200 mg/dl (11,1 mmol/L)
2.    Glukosa plasma puasa >140 mg/dl (7,8 mmol/L)
3.    Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah mengkonsumsi 75 gr karbohidrat (2 jam post prandial (pp) > 200 mg/dl

terapi / Pengobatan diabetes millitus

Tujuan utama terapi diabetes millitus adalah mencoba menormalkan aktivitas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi komplikasi vaskuler serta neuropati. Tujuan terapeutik pada setiap tipe diabetes adalah mencapai kadar glukosa darah normal.
Ada 5 komponen dalam penatalaksanaan diabetes :
1.    Diet
2.    Latihan
3.    Pemantauan
4.    Terapi (jika diperlukan)
5.    Pendidikan
demikian uraian singkat tentang Diabetes millitus, type dan penyebab diabetes millitus, semoga apa yang kami sampaikan tentang Diabetes millitus, type dan penyebab diabetes millitus dapat bermanfaat.

untuk askep diabetes militus klik disini
Share this article :

0 comments:

Posting Komentar

 
askepdb.blogspot.com © Copyright 2012. All Rights Reserved.
Created by: George Robinson.
Proudly powered by Blogger.
imagem-logoBack to TOP